Jumat, 10 Februari 2017

pidato hormati lah ibu mu



Assalamu’alaikum WR.WB

الأَنَبِيَإِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مَحَمَّدٍ خَاتَمِاَلْحَمْدُ اللهَ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَغِينَ عَلَى أُمُوْرِالدَّنْيَا وَالدِّيْنِ وَالصَّلاَ ةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفَ  لنَّبِيِّيْنَ وَعَلَى الهِ وَصْحَبِهِ أَجْمَعِيْن. أَمَّابَعْدُ

          Pertama marilah sama-sama kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dengan Pengasih dan penyayang-Nya itu diciptakan-Nya tujuh lapis langit tanpa tiang tujuh lapis bumi sebagai hamparan kekuasaan, dan di sana bernaung hamba-hamba-Nya tunduk dibawah kekuasaan-Nya tunduk tanpa pangkat sujud tanpa derajat dan di sana pula mereka bernaung diatas puing-puing kehancuran dan tidak sedikit diatas kemelaratan.
            Buat langkah yang kedua shalawat dan salam tetap  terlimpahkan buat Nabi kita Muhammad SAW yang bergelarkan Al-Amin yang bertitelkan Habibullah yang bermandikan darah beraliran keringat demi menegakkan panji-panji keislaman dimuka bumi ini.
            Yang sama-sama kita hormati para dewan juri, bapak/ibu guru dan kaum Muslimin dam muslimat.
            Baiklah pada kesempatan kali ini saya akan memberikan judul pidato saya yang berjudul
“ Anjuran Berbakti Kepada Orang Tua Sebagai ladang Amal di Dunia dan Akhirat”
            Kaum muslimin muslimat yang berbahagia
            Kewajiban seseorang setelah beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Orang tua  yang melahirkan kita kedunia, dan mengasuh kita dari kita kecil hingga dewasa, bahkan orang tua yang mengajarkan kita tentang akhlak dan agama, sehingga kita bisa di terima oleh masyarakat. Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Luqman : 14
وَصَيْنَا الإنْسَانَ بِوَالَدَيْنَ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفَصَا لُهُ فِي عَا مَيْنِ أَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَا لِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيْرُ.
Artinya: Dan kami perintahkankepada manusia (berbuat baik)  kepada dua orang ibu-bapaknya, ibunya telah mengandungnya alam keadaan lemah hyang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu-bapakmu, hnya kepada-Kulah kembalimu.(Q.S Luqman:14)
            Dari ayat diatas dapat kita ambil maknanya, bahwa kita benar-benar di perintahkan oleh Allah SWT untuk berbakti kpada kedua orang tua kita , terutama ibu yang telah mengandung selama Sembilan bulan sepuluh hari, menahan lelah, kesakitan, dan selalu menahan apa yang dirasakannya tetapi dia tetap tersenyum dan bahagia.
            Setelah lair ibu merasa bahagia melihat tangisan dan seyuman bayinya, bahkan saat malam tiba ia rela terbangun demi kenyenyakan buah hatinya. Betapa besar pengorbanan ibu kepada kita. Tidak hanya sampai disitu, pada saat kita dewasa pun orang tua kita tetap memberikan kasih saying kepada kita, membimbing, mengajarkan kita akan maknanya hidup ini.
            Tidak hanya ibu, ayah juga demikian ayah mencari nafkah, bekerja dari pagi sampai siang demi mengidupi keluarga dengan sesuap nasi, menjaga ketenangan dan kenyamanan keluarganya.
            Maka oleh karena itu, kita harus berbakti kepada orang tua dan juga kita harus mengharapkan ridho orang tua dari setiap apa yang kita lakukan, tidak durhaka kepadanya. Sebagaimana hadis Nabi :
 رِضَ اللهُ فِي رِضَ الْوَالِدَيْنِ وَسُخْطُ اللهُ فِي سُخْطِ اْلوَالِدَيْنِ
Artinya : ridho Allah SWT tergantung pada ridho kedua orang tua dan murka Allah SWt tergantung pada murka orang tua (HR Turmudzi dari Ibnu Amr).
            Hadis diatas menekankan bahwa berbakti kepada kedua orang tua merupakan kewajiban setiap anak, bahwa dalam ahadis diatas juga di terangkan Ridho Allah tergantung pada rodho orang tua, begitu juga sebaliknya, maka selalulah mencari Ridho Allah dan ridho orang tua sebagai lading amal di dunia dan akhirat, janganlah mencari murka Allah dan selalu mengerjakan perintah-Nya, dan berbaktilah keapad orang tua dengan tidak melukai perasaannya.
            Kaum Muslimin, muslimat yang berbahagia
             Berbakti kepada orang tua dapat kita kaitkan dengan kisah salah seorang Nabi, yaitu nabi Ismail AS yang dikenal dengan ketaatan dan kecintaannya kepada Allah dan orang tuanya. Nabi Ismail ASselalu melaksanakan perintah Allah tanpa ragu sedikit pun, dan selalu menjauhi larangan-nya. Begitu juga dengan berbakti kepada orang tuanya. Dia senantiasa mentaati orang tua selama perintah orang tua tidak bertentangan dengan agama, bahkan ketika Allah SWT menyuruh ayahnya Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih Ismail AS, Nabi Ismail AS tetap menjalankannya karena itu perintah dari Allah Swt, dan dengan ketulusan hati terhadap perintah Allah dan berbakti kepada orang tuanya, ketika hendak disembelih Nabi Ismail AS diganti dengan seekor kambing yang besar, dan kisah inilah awal mulanya perintah berkurban.
            Jadi apa kaitannya kisah Nabi Ismail dengan berbakti kepada orang tua ??????????
            Nabi Ismail tetap menjalankan apa yang diperintahkan kepadanya dengan senang hati. Maka kita sebagai anak hendaklah meniru perbuatan Nabi Ismail AS. Kita sebagai anak jangan lah melukai perasaan orang tua dengan menyinggungnya, berkata-kata kotor, karena itu adlah perbuatan yang menjerumuskan kita kepada neraka dan tidak mendapatkan pahala disisi Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat.
Untuk itu kita sebagai anak hendaklah :
o   Selalu menjalankan apa yang diperintahkan orang tua selagi perintah itu tidak bertentangan dengan ajaran agama islam.
o   Selalu membahagiakan orang tua
o   Selalu mendoakan mereka
Semua apa yang kita lakukan agar mendapatkan pahala dan ridho daro Allah SWT

Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan . mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian. Sebelum saya tutup saya berpesan :

أُنظُرْ مَا قَالَ وَلآ تَنْظُرْ مَنْ قَالَ.
Yang artinya perhatikanlah apa yang dibicarakan jangan perhatikan siapa yang berbicara


            Assalamu’alaikum WR.WB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Flickr